Baik, target 20 juta investor sudah dicanangkan. Strategi juga sudah dipaparkan, tapi coba kita kembali ke size IPO tadi Pak. BEI kita tahu berharap agar dapat menggandeng emiten-emiten dengan capitalization yang besar. Tapi emiten jumbo ini juga bisa mempengaruhi laju dari IHSG sendiri, bagaimana OJK melihat hal ini?
Baik, coba kita jelaskan. Bahwa secara prinsip kami tidak akan membatasi perusahaan apa pun, dengan size yang seperti apa pun, untuk masuk ke pasar modal kita. Tentu kita punya target nilai fundraising yang harus dikejar. Kita juga ingin mengajar agar perusahaan-perusahaan besar di Indonesia dapat lebih transparan lewat go public. Tapi tetap kita tidak membeda-bedakan siapa emitennya yang akan masuk.
Saya tahu bahwa kemarin ketika harga saham GOTO turun, sebagian ada yang mengeluh karena IHSG jadi ikut terpengaruh. Tapi Saya melihatnya bahwa untuk emiten kategori big caps, konsekuensinya memang demikian. Lalu kita kemudian bicara soal perlindungan investor, gitu kan. Maka kuncinya seperti yang Saya bilang tadi, bahwa investor itu perllu cermat. Perlu jeli terkait saham apa saja yang mau dipilih.
Misal kita bicara saham teknologi, itu memang sifatnya demikian. Bisa naik cepat, tapi juga bisa turun dengan cepat. Dan itu tidak hanya terjadi di indonesia. Di level internasional pun demikian. Sebut saja Grab, atau misal amazon, juga begitu karakter pergerakan sahamnya.
Jadi balik lagi, bahwa itu semua ada pilihan. Apakah investor mau yang relatif aman melalui saham-saham big caps yang growthnya lebih bisa diprediksi, atau mau yang bisa naik tinggi tapi risikonya bisa juga turun banget.