"Ada cerita heroik, bahwa selama masa COVID-19 lalu kami berhasil membayar hutang perusahaan sebesar Rp62,5 triliun," ungkap Darmawan.
Dengan langkah pembayaran yang dilakukan, PLN disebut Darmawan berhasil menekan biaya belanja operasional (operational expenditure/Opex) dari segi kewajiban pembayaran bunga yang mencapai Rp5 triliun per tahun.
Kondisi tersebut telah dicarry over hingga 2024 mendatang, sehingga Darmawan tak ragu untuk mengeklaim bahwa kondisi keuangan PLN saat ini dalam kondisi yang sangat kuat.
Tak hanya mengejar keuangan yang positif, salah satu bentuk lain keadilan dalam ketersediaan listrik, adalah kualitas pasokan yang merupakan energi bersih, lantaran berbasis pada energi baru terbarukan (EBT).
Dalam konteks tersebut, PLN bersama pemerintah berkolaborasi dalam menyusun Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, yang diklaim menjadi capaian energi paling hijau dalam sejarah.