"Lewat upaya kecil ini, kami berharap bisa mewujudkan apa yang sejak dulu jadi mimpi Saya, mungkin juga mimpi seluruh masyarakat, tentang birunya langit Jakarta," ujar Anindya, kepada idxchannel, beberapa waktu lalu.
Menurut Anindya, suatu waktu di 2018 lalu dirinya mengalami momen tak terlupakan di kawasan Palo Alto, AS, lantaran hampir saja tertabrak bus listri, saat sedang berlari pagi, di Kawasan sekitar Stanford Campus.
Anindya menjelaskan bahwa saat itu sama sekali tidak menyadari kehadiran bus listrik di belakangnya, lantaran sama sekali tidak mengeluarkan suara, bau asap mesin dan penanda fisik lainnya.
"Dia tiba-tiba saja ada di belakang. Dari sana kemudian saya merasa mendapatkan eureka moment, bahwa (bus) ini siapa yang buat? Kenapa ini tidak kita bawa ke Indonesia, ke Jakarta, yang kita tahu jalanannya terkenal bising dan sangat bau polutif," tutur Anindya.
Berbekal ide tersebut, pria yang juga aktif dalam kepengurusan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia itu mulai mencari tahu pabrikan yang memproduksi bus listrik tersebut.