sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Airlangga Enggan Bahas Kemungkinan Harga Minyak Mentah RI Tembus USD100 per Barel

Economics editor Atikah Umiyani/MPI
18/04/2024 17:11 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku tidak ingin berandai-andai. Sebab, hal itu belum terjadi.
Airlangga Enggan Bahas Kemungkinan Harga Minyak Mentah RI Tembus USD100 per Barel. (Foto Atikah Umiyani/MPI)
Airlangga Enggan Bahas Kemungkinan Harga Minyak Mentah RI Tembus USD100 per Barel. (Foto Atikah Umiyani/MPI)

Ia menambahkan, belakangan ICP memang menunjukan tren kenaikan harga sekitar USD5 per barel setiap bulan bahkan sebelum adanya konflik antara Iran dan Israel memanas.

"Jadi itulah kurang lebih gambaran untuk detailnya bahwa, untuk setiap kenaikan ICP yang USD5 per barel setiap bulan itu yang paling berpengaruh besar pertama terhadap subsidi LPG yang akan bertambah sekitar USD5 triliun. Kemudian yang kedua yang paling besar dengan kenaikan ICP USD5, kompensasi solar bertambah Rp6,42 triliun. Jadi itu USD2 yang paling besar kenaikannya," papar Tutuka.

Ia juga menambahkan, apabila ICP naik sebesar US$1 per barel maka akan berdampak pada kenaikan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sekitar Rp1,8 triliun. Namun, kenaikan PNBP ini tentu diiringi dengan naiknya subsidi energi Rp1,78 triliun dan kompensasi energi Rp5,3 triliun. 

"Kemudian untuk kenaikan kurs, tiap 100 rupiah per dolar akan berdampak pada PNBP kenaikan Rp1,8 triliun tapi kenaikan subsidi energi sekitar Rp1,2 triliun dan kompensasi Rp3,9 triliun," imbuhnya. 

"Jadi dari sini kita melihat (bahwa) akan ada kenaikan PNBP tapi untuk subsidi dan kompensasi akan paling besar," pungkas Tutuka. 

(YNA)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement