Lebih lanjut, dia juga menyoroti saat ini adalah momentum yang tepat untuk mendorong pengembangan panas bumi. Dengan target swasembada energi yang menjadi bagian dari visi Asta Cita pemerintah, panas bumi dapat berperan sebagai salah satu pilar utamanya.
“Kita perlu menyampaikan pesan yang jelas ke pemerintah agar semakin memperkuat sinergi yang ada. Kita butuh political will untuk mendorong pertumbuhan industri panas bumi di Indonesia,” kata Julfi.
Dia menerangkan, kondisi geopolitik global yang tidak menentu dan semakin mendesaknya krisis iklim memperkuat urgensi untuk memanfaatkan sumber energi lokal yang bersih dan andal. Dengan cadangan hingga 24 gigawatt (GW), panas bumi merupakan solusi konkret yang dapat menopang transisi energi Indonesia secara berkelanjutan.
API sendiri menargetkan kapasitas terpasang Indonesia dapat melampaui Amerika Serikat (AS) di 3,8 GW pada 2029, lebih tinggi dari target pemerintah sebesar 3,6 GW, dan 7,8 GW pada 2034.