IDXChannel - Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral se-ASEAN kali ini membahas pentingnya memanfaatkan bauran kebijakan makroekonomi.
"Pada masa Keketuaan Indonesia di ASEAN pada tahun 2023, bauran kebijakan semakin dikenal dan dipahami di ASEAN sebagai kerangka kebijakan yang penting untuk diterapkan, terutama dalam kondisi dan tantangan global saat ini," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers AMFGM ke-10 di Jakarta, Jumat (25/8/2023).
ASEAN juga mengundang IMF dan BIS untuk untuk lebih memahami konteks regional, sekaligus meningkatkan pemahaman terhadap Integrated Policy Framework (IPF) dan Macro Financial and Stability Framework (MFSF), atau dengan kata lain pentingnya mengarusutamakan bauran kebijakan.
"Upaya pengarusutamaan bauran kebijakan dilakukan melalui berbagai platform seperti diskusi dalam rapat komite kerja dan side event, termasuk dialog kebijakan tingkat tinggi mengenai bauran kebijakan makroekonomi yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan Bank of Thailand pada tanggal 22 Agustus 2023 lalu," ungkap Perry.
Dia menyebut, para pemimpin ASEAN sepakat memperkuat Regional Payment Connectivity (RPC) dan mendorong penggunaan Local Currency Transaction (LCT) pada KTT ASEAN Mei 2023.
Sebagai tindak lanjutnya, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN pada pertemuan hari ini telah menyetujui Prinsip-Prinsip Tingkat Tinggi mengenai Kerangka Transaksi Mata Uang Lokal ASEAN.
"Prinsip-prinsip ini akan menjadi landasan untuk membangun dan menerapkan Kerangka LCT ASEAN, sekaligus membina kolaborasi antar otoritas sektor keuangan. Kami berharap semakin banyak negara anggota ASEAN yang menjalin kerja sama di bidang LCT. Hal ini pada akhirnya akan mendorong stabilitas makroekonomi, sistem keuangan, dan juga untuk mengatasi meningkatnya kerentanan eksternal," tambahnya.