“Di Belitung, frekuensi penerbangan baru 4 kali, padahal sebelum Covid-19 ada 8 frekuensi penerbangan dalam 1 hari. Sementara dengan kapasitas akomodasi di Belitung yang mencapai 1.200 kamar, sangat tidak seimbang,” imbuhnya.
Pauline pun berharap armada penerbangan bisa kembali menambah jumlah penerbangan seperti sebelum Covid-19. Ia mencontohkan maskapai penerbangan Emirates yang menawarkan perjalanan ke Bali dengan kapasitas 500 orang.
“Dengan ketersediaan kapasitas penerbangan yang banyak, kami tentu bisa menambah variasi paket wisata. Jadi harapannya maskapai penerbangan atau angkutan lainnya menambah kapasitas seperti sebelum Covid-19,” pungkasnya.
(SAN)