Senada, Dokter Tirta menuturkan, sumber ilmiah sudah menekankan bahwa penularan di dalam pesawat justru yang paling rendah. Maka dari itu, proses skrining cukup dengan tes antigen dan protokol kesehatan yang ketat sehingga fungsi tes PCR digunakan untuk alat diagnosa.
"Kembalikan fungsi swab PCR menjadi diagnosa. Cukup screening antigen saja. Karena agak aneh aja kenapa hanya naik pesawat yang diwajibkan swab PCR? padahal sudah beberapa sumber ilmiah yang menekankan justru penularan di pesawat itu paling rendah," kata dr. Tirta dikutip dari akun Instagramnya @dr.tirta. (NDA)