“Meluasnya pasar dan makin mudahnya produk-produk alternatif untuk dipasarkan juga akan meningkatkan minat investor dalam berbagai skala, baik investasi dalam negeri maupun luar negeri. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi meningkat seiring dengan penyerapan tenaga kerja dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat,” imbuhnya.
Kemendag, lanjutnya, berniat menyelesaikan target-target perjanjian perdagangan secepat mungkin. Tahun 2021, Kemendag menargetkan 12 perjanjian perdagangan baru termasuk IEU-CEPA yang saat ini memasuki perundingan putaran ke-10.
“Kerja sama dan dukungan seluruh pemangku kepentingan sangat dibutuhkan di sini. Perjanjian perdagangan diharapkan bukan hanya memenuhi target dari segi kuantitas, melainkan juga kualitas. Perjanjian perdagangan juga harus memenuhi kebutuhan pelaku usaha dan masyarakat secara umum. Untuk itu, kami berharap semua pemangku kepentingan berkontribusi dengan memberikan masukan dan ikut memberikan dukungan atas isu-isu krusial, misalnya dalam isu kelapa sawit,” pungkas Wamendag. (RAMA)