Meski begitu, Bahlil berupaya penuh untuk mengoptimalkan layanan BBM kepada masyarakat. Dia meminta khusus PT Pertamina Patra Niaga mengatur kembali stok dan pendistribusian lalu lintas BBM di Medan dan sekitarnya yang saat ini memiliki 90 SPBU agar kembali beroperasi penuh selama 24 jam.
"Hasil rapat tadi kita akan tambah yang beroperasi 24 jam. Kurang lebih 60 SBPU yang kita operasikan 24 jam. Kita akan tambah lagi, kita lihat kalau memang bisa 90 SPBU beroperasi 24 jam," kata Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra.
Menurut Ega, BBM di wilayah Medan dan sekitarnya sudah relatif aman karena sudah berhasil mendaratkan dua kapal untuk sandar di yang dipasok dari Terminal BBM (TBBM) Medan.
"Untuk mengurangi antrean, kami akan tambah SPBU yang beroperasi 24 jam jadi kurang lebih 60 SPBU," kata Ega.
Dukungan kebijakan lain dari pemerintah adalah memberikan relaksasi kepada PT Pertamina Patra Niaga untuk memindahkan alokasi BBM antar kabupaten/kota di dalam provinsi yang sama. Langkah ini diperlukan karena perubahan jalur kendaraan dari yang semula melewati jalan utama kini harus melalui jalur alternatif sehingga menyebabkan pergeseran konsumsi BBM ke ruas jalan yang masih dapat dilalui.
Dengan penambahan operasi 24 jam dan penyesuaian alokasi, pemerintah berharap distribusi BBM dapat kembali lancar dan kebutuhan masyarakat di daerah terdampak segera terpenuhi.
(Dhera Arizona)