Selain itu, ia menegaskan bahwa rantai pasok industri pariwisata dan ekonomi kreatif ini melibatkan pihak-pihak mulai dari hulu ke hilir, yang mana diperlukan kolaborasi yang kuat.
"Pariwisata sudah tidak ada lagi kompetisi karena semua adalah pemenang, sehingga harus ada kolaborasi," katanya.
Fadjar berharap program penguatan rantai pasok industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo ini bisa mengharmoniskan industri pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Rantai pasok bukan hanya upaya mempertemukan UKM, usaha kreatif masyarakat dan industri, melainkan lebih dari itu, juga mengupayakan kelanggengan, mengupayakan bagaimana pariwisata ikut berdampak pada kenaikan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina, berharap BPOLBF bisa turut serta dalam menciptakan sistem rantai pasok yang maksimal di Labuan Bajo, sehingga kebutuhan industri horeka terpenuhi.
“Rantai pasok perlu diwujudkan melalui kerja sama lintas sektor yang solid, oleh karena itu, kerja sama perlu kolaborasi dengan pihak-pihak terkait yaitu K/L dan pemerintah daerah,” ujar Shana.