Shana juga menyampaikan akan mendorong 11 kabupaten koordinatif BPOLBF untuk mulai menempatkan keunggulan dari daerahnya, terutama keunggulan dari rantai pasok produksi seperti beras, telur, sayur, ataupun yang lain sehingga nantinya produk tersebut bisa memenuhi pasar pariwisata dan dapat disalurkan ke hotel dan restoran.
Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf, Anggara Hayun Anujuprana, menyampaikan bahwa ada tahapan yang dilakukan untuk menunjang perwujudan rantai pasok secara efektif, di antaranya tahap supply, tahap demand, tahap matchmaking, dan tahap sustainable supply chain.
“Setelah itu, akan dilakukan evaluasi terhadap jalannya program kemitraan tahunan,” ujarnya.
(NDA)