sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Bangun Industri Baru, Pengusaha Riau Manfaatkan Pelepah dan Lidi Sawit

Economics editor Banda Haruddin/Kontri
25/03/2021 15:26 WIB
Potensi industri baru sangat besar karena Riau memiliki luas kebun sawit mencapai 4,02 juta hektar.
Potensi industri baru sangat besar karena Riau memiliki luas kebun sawit mencapai 4,02 juta hektar.  (Foto: MNC Media)
Potensi industri baru sangat besar karena Riau memiliki luas kebun sawit mencapai 4,02 juta hektar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) mulai melirik potensi pelepah dan lidi sawit sebagai industri baru di Provinsi Riau. Apalagi di Bumi Lancang Kuning saat ini memiliki kebun sawit terluas nasional.

Japnas menilai selama ini peluang pemanfaatan pelepah dan lidi sawit terbiarkan begitu saja. Padahal luas kebun sawit mencapai 4,02 juta hektar. 

"Di tempat lain, lidi kelapa sawit sudah punya nilai ekonomi dan bahkan diekspor. Lantas kulit pelepah kelapa juga sudah bernilai ekonomi. Kenapa yang semacam ini di Riau tidak bisa kita jadikan bernilai ekonomi.  Ini yang menjadi awal pemikiran itu," kata Ketua Umum Pengurus Wilayah Japnas Riau, Arif Eka Saputra, usai pelantikan pengurus PW JapNas Riau, di salah satu hotel Pekanbaru, Kamis (25/3/2021).

Sementara itu Ketua Harian PW JapNas Riau, Viktor Yonathan mengkalkulasi, jika 3 juta hektar saja dari luasan sawit yang ada di Riau sudah berproduksi dengan umur di atas 8 tahun, maka potensi pelepah setiap 6 bulan yang bisa dimanfaatkan oleh industri sudah mencapai 1,1 miliar batang pelepah. "Misal setiap enam bulan dari satu batang kelapa sawit itu dibuang tiga pelepah dan satu batang pelepah itu menghasilkan 1 kilogram lidi, maka lidi yang bisa dimanfaatkan sudah 1 juta ton lebih," imbuhnya.

Saat ini kata Viktor, memang sudah ada yang memanfaatkan lidi sawit ini menjadi uang. "Di Kabupaten Indragiri Hulu sudah ada yang mengusahai ini. Dari dua perusahaan saja pengepul, bisa mendapatkan 17 ton lidi. Harga belinya Rp2 ribu perkilogram. Lidi itu dikirim ke Pakistan," beber Viktor. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement