Meski demikian, Kose memperingatkan negara-negara berkembang kemungkinan kesulitan mencapai pertumbuhan tinggi karena kondisi global yang tidak menentu.
Pertumbuhan global diperkirakan akan melambat selama tiga tahun berturut-turut menjadi 2,4% pada 2024, sebelum meningkat menjadi 2,7% di 2025.
Angka tersebut masih jauh di bawah rata-rata 3,1% pada dekade 2010an.
Jika pertumbuhan sulit naik, sejumlah negara berkembang mungkin harus merestrukturisasi utang, dengan mengubah waktu jatuh tempo atau menyetujui pemotongan utang dengan kreditur.
“Cepat atau lambat Anda perlu merestrukturisasi utang dan Anda perlu memiliki kerangka kerja," jelas Kose.
“Jika pertumbuhan lemah dan kondisi pendanaan tetap ketat, tidak jalan keluar yang mudah dari masalah ini. Tetapi jika pertumbuhan secara ajaib meningkat, itu seperti obat," pungkasnya. (WHY)