IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa ada 47,85 juta orang kelompok menengah yang turun kasta ke kelas bawah pada 2024. Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati menyebut temuan ini perlu diperhatikan dengan serius pemerintah.
Menurut Anis, bertumbuhnya kelas menengah berpotensi mendorong peningkatan konsumsi dan pada gilirannya pertumbuhan ekonomi nasional. Sebaliknya, jika berkurang maka akan menggerus pertumbuhan ekonomi.
“Kelas menengah saat ini tertekan dari kebijakan fiskal dan moneter, kenaikan PPN 11 persen menuju 12 persen dalam beberapa bulan ke depan, kemudian suku bunga acuan yang naik sejak April dan tidak turun lagi, kondisi ini memukul kelas menengah,” ujarnya.
Anis mengingatkan pemerintah untuk tidak mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang kontraproduktif ketika kelas menengah menurun dan daya beli melemah. Ia juga berpendapat pemerintah seharusnya mendorong kebijakan sosial yang memperluas kelas menengah, seperti melalui belanja yang lebih besar dalam pendidikan dan kesehatan.
“Pemerintah perlu mengintroduksi kebijakan yang mendorong pendapatan kelas menengah agar belanja konsumsi mereka bisa ditingkatkan, dan menjaga kelompok kelas menengah yang rentan agar tidak jatuh pada kemiskinan,” kata Anis.