Namun, realisasi konsumsi protein nasional hingga saat ini belum mencapai target yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), yakni sebesar 62,5 gram per kapita per hari.
Rinna menegaskan, tantangan utama dalam ketahanan pangan saat ini sebenarnya tidak hanya terletak pada ketersediaan pangan, namun juga kualitas konsumsi, khususnya dalam pemenuhan asupan protein hewani dan nabati yang seimbang dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, dia menilai swasembada protein tidak dapat dicapai dengan pendekatan sektoral semata. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional.
“Upaya swasembada protein tidak bisa dilakukan dengan pendekatan sektoral semata. Butuh kolaborasi antar kementerian, dunia usaha, dan masyarakat. Kami mendorong model kemitraan inovatif, serta mendukung investasi dan insentif bagi peternak, pembudidaya ikan, dan pelaku UMKM pangan lokal,” kata dia.