Lebih lanjut Ketut mendorong Pemda untuk terus melakukan langkah-langkah peningkatan produktivitas pangan di wilayahnya masing-masing. Dia juga meminta daerah untuk menyiapkan kegiatan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) melalui anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) untuk mengoptimalkan mobilisasi pangan antardaerah.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhammad Suyamto menyatakan, pihaknya siap untuk mengoptimalkan koordinasi yang intensif dengan Dinas Pangan Daerah melalui Kanwil Perum Bulog di wilayahnya masing-masing. CBP yang ada di Perum Bulog sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
"Bulog sangat siap untuk melaksanakan operasi terkait dengan stabilisasi harga. Stok di Bulog saat ini cukup besar sekitar 1,8 juta ton, yaitu 1,6 PSO dan 200 komersial. Stok sangat siap dan stok ini sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia," ujar Suyamto.
Diketahui, realisasi penyaluran beras SPHP hingga 11 November 2024 total mencapai 1.253.824 ton (89,56 persen) dari target 1,4 juta ton. 65,2 persen saluran penjualan Beras SPHP dilakukan melalui pengecer, 29,9 persen distributor, 3,3 persen Satgas, 1,2 persen Pemda, dan 0,3 persen BUMN.
Penyaluran terbesar berada di Kanwil DKI Jakarta & Banten yaitu 299.712.055 ton (95,75 persen dari target) dan terendah berada di Kanwil Bali yaitu 9.244.170 ton (97,31 persen dari target). Sedangkan realisasi target terkecil berada di Kanwil Papua dan Papbar yaitu 18.770525 ton (67,04 persen dari target).
(Dhera Arizona)