Menurutnya, di tengah cepatnya perkembangan teknologi, masih banyak pelaku UMKM yang belum sepenuhnya masuk ke ekosistem digital atau memiliki akses pembiayaan modern. Karena itu, Kampung Digital dan Pojok UMKM dihadirkan sebagai solusi nyata untuk membantu pelaku usaha naik kelas.
"Inisiatif ini adalah bentuk nyata komitmen kita untuk mendigitalisasi UMKM dari desa hingga kota, agar mereka bukan hanya bertahan, tapi juga bertransformasi dan berkembang," katanya.
Anindya menjelaskan, melalui program tersebut para pelaku UMKM akan mendapatkan pendampingan identitas digital, akses pembiayaan inklusif, dan pelatihan keterampilan digital. Semua terhubung dalam HUBUNK, ekosistem digital terpadu milik Kadin Indonesia yang mempertemukan pelaku usaha dengan penyedia layanan dan pasar.
"Bayangkan jika 10.000 UMKM tergabung dalam ekosistem ini, aktif bertransaksi, berkolaborasi, dan bahkan menembus pasar ekspor, artinya pelaku usaha di desa pun bisa bersaing di panggung dunia," ujar Anindya.