IDXChannel - Dalam menjalani kinerja industri makanan dan minuman (mamin) selama masa pandemi, Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) masih mengalami beberapa kendala.
Hal ini menjadi pemicu sulitnya perbaikan kinerja sektoral. "Kami masih ada kendala. Masalah regulasi, misalnya saja sinkronisasi peraturan perundangan di pusat dan daerah maupun antar lembaga pemerintah. Pemerintah sudah membuat semuanya berbasis digital, itu bagus. Tapi di lapangan tidak sinkron antar lembaga," terang Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Publik Gabungan Pengusaha Makanan dan Miniman Indonesia (GAPMMI) Rachmat Hidayat dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (24/1/2022).
Maka dari itu, ia mengimbau supaya Pemerintah Pusat dan Daerah serta Lembaga terkait agar dapat mengatur kebijakan secara kompak supaya pengusaha mamin dapat berjalan sesuai aturan yang jelas.
Lanjut ia menyebut, kendala lainnya adalah suplai energi seperti gas dan listrik. Sehingga, kinerja industri mamin belum bisa berjalan optimal.
Tak hanya itu, Rachmat juga menuturkan, persoalan terkait biaya logistik masih menjadi PR di industri mamin. Di mana biaya logistik Indonesia masih tergolong tinggi dibandingkan negara lain.