IDXChannel - Tidak bisa segera rampung, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengungkapkan sejumlah kendala utama yang dihadapi dalam proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB). Setidaknya, perusahaan membeberkan tiga kendala yang menjadi masalah selama proses pembangunannya,m mulai dari pendanaan, pandemi Covid-19 maupun teknis konstruksi.
“PMN kepada PT KAI d gunakan sebagai sumber pendanaan untuk menutup kekurangan setoran modal RUN Indonesia. Segi pendanaan, dengan adanya Covid-19, BUMN sponsor Indonesia sampai dengan April 2021 belum bisa memberikan setoran modal secara penuh,” kata Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi dalam rapat RDP dengan Komisi V DPR, Dikutip Rabu (8/2/2022).
Slamet menyatakan, akhirnya diputuskan oleh pemerintah ada PMN kepada KAI yang akan mengambil alih pihak sponsor.
“KAI sebagai leading sponsor menggantikan WIKA Penggunaan setoran modal dari KAI akan digunakan untuk pembayaran sewa BMN Rumija Tol, penggantian investasi PLN, investasi untuk clearance peralatan Telkomsel untuk implementasi GSM-R, pembayaran progres pekerjaan kepada kontraktor konsultan supervisi, asuransi, pajak dan material offshore penting,” paparnya.
Sementara itu, pandemi Covid-19 sehingga setiap pekerja yang terkonfirmasi positif, berdampak terhadap minimal 3-5 pekerja yang perlu melakukan isolasi karantina mandiri.