IDXChannel - Guru Besar Universitas Udayana, I Gusti Ngurah Kade Mahardika menegaskan hingga saat ini belum ada data yang menunjukkan bahwa virus Covid-19 dari varian Delta atau B1617 dari India ini lebih mematikan.
“Asosiasi klinisnya memang belum ada data bahwa virus ini (varian Delta) lebih mematikan belum ada data,” tegas Mahardika secara virtual, Selasa (22/6/2021).
Meskipun, kata Mahardika, varian Delta yang mengalami perubahan gen ada kemungkinan lebih infeksius atau lebih mudah menular dari orang ke orang. “Tapi kemudian nampaknya memang virus ini mudah menular karena ada perubahan gen, satu tempat protease virus ini yang mengalami perubahan yang kemungkinan lebih infeksius itu bahasanya, lebih menular dari orang ke orang,” katanya.
Pasalnya, Mahardika menjelaskan bahwa virus Covid-19 varian Delta di tempat asalnya India yang muncul pertama kali pada Mei 2021 lalu bisa menyebabkan kenaikan hingga 400.000 kasus. Namun, kini dalam seminggu terakhir kasusnya menurun 50.000 sampai 80.000 kasus per hari.
“Tetapi, syukurnya jadi negara India di mana virus ini pertama muncul di awal Mei itu kasusnya sampai 400.000 per hari, tapi kemudian dalam waktu 1 minggu terakhir itu sudah menurun menjadi 50.000 sampai 80.000 kasus per hari,” kata Mahardika.