IDXChannel - Pemerintah dan DPR diminta untuk lebih mencermati lagi urgensi skema power wheeling dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Enrgi Baru dan Energi Terbarukan (RUU EBET).
Hal tersebut disampaikan oleh Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Abra Talattov, yang menilai bahwa skema power wheeling tersebut tidak memiliki urgansi yang jelas, dan malah berisiko merugikan negara.
"Urgensi skema power wheeling yang masuk dalam pembahasan RUU EBET ini harus dijelaskan dan dicermati betul karena sangat berisiko berdampak buruk bagi negara," ujar Abra.
Sampai saat ini, papar Abra, baik pemerintah maupun DPR sama sekali belum mengungkap secara gamblang alasan terkait dengan skema power wheeling.
"Pasal power wheeling ini seperti siluman, kadang muncul, kadang tenggelam. Pun tidak jelas rupa dan tujuannya. Untuk itu, kita akan mengawal kebijakan ini," tutur Abra.
Menurut Abra, power wheeling merupakan sistem yang sangat liberal dan berisiko mengancam kedaulatan ketenagalistrikan yang sudah diamanatkan dalam UUD 1945 harus dikuasai oleh negara.