sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Berkah Boom Komoditas, Penerimaan Negara Tahun Ini Bakal Tembus Rp279 Triliun

Economics editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
08/08/2022 16:32 WIB
Momentum ini tidak akan terulang lagi lantaran harga komoditas diprediksi akan melandai tahun depan.
Berkah Boom Komoditas, Penerimaan Negara Tahun Ini Bakal Tembus Rp279 Triliun (Foto: MNC Media)
Berkah Boom Komoditas, Penerimaan Negara Tahun Ini Bakal Tembus Rp279 Triliun (Foto: MNC Media)

IDXCHannel - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan lonjakan harga komoditas tahun ini membawa berkah bagi penerimaan negara. Dari lonjakan harga tersebut, penerimaan pajak diproyeksikan mencapai Rp279 triliun.

Dari sisi bea keluar akan mencapai Rp48,9 triliun, utamanya berasal dari komoditas minyak sawit atau crude palm oil (CPO). Meski demikian, bendahara negara tersebut menilai momentum ini tidak akan terulang lagi lantaran harga komoditas diprediksi akan melandai tahun depan.

“Ini mungkin tidak akan berulang atau tidak akan setinggi ini tahun depan,” kata Sri Mulyani dalam keterangan pers virtual, Senin (8/8/2022).

Ia menyebut, harga minyak yang bisa mencapai USD 95 per barel hingga USD 100 per barel tahun ini, diperkirakan akan mengalami penurunan menjadi USD 90 per  barel tahun depan. 

Selanjutnya, harga batu bara yang tahun ini diperkirakan mencapai USD 244 per ton, pada tahun depan diperkirakan akan turun ke level USD 200 per ton. Serta, harga CPO yang tahun ini mencapai USD 1.350 per ton diproyeksi turun di bawah USD 1.000 pada 2023.

“Ini yang harus dipertimbangkan di dalam mengestimasi penerimaan negara tahun depan,” kata dia.

Bendahara negara tersebut mengatakan bahwa, saat ini ekonomi Indonesia sudah dalam kondisi sangat baik dan harus dipertahankan hingga akhir tahun ini. Pertumbuhan ekonomi yang kuat harus tetap dijaga, utamanya dari sisi domestik, hal itu dikarenakan ekonomi global sedang dalam ketidakpastian yang besar.

Ia menyebut bahwa, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh kementerian lembaga untuk fokus merealisir belanja pemerintah, dan diprioritaskan untuk membeli produk dengan kandungan lokal tinggi.

“Dalam hal ini, produk bangga buatan Indonesia dapat mendukung pemulihan ekonomi yang main kuat di kuartal III dan IV,” ungkapnya.

Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia meningkat sebesar 5,44 persen pada kuartal II 2022 dibandingkan pada kuartal II 2021 yang tumbuh sebesar 5,01 persen. Jika dibandingkan dengan kuartal I 2022, ekonomi Indonesia tumbuh 3,73 persen. 

(DES)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement