sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BI Agresif Naikkan Suku Bunga, Ekonom: Indikasi Pengetatan Dimulai

Economics editor Michelle Natalia
22/09/2022 17:17 WIB
Keputusan BI menaikan suku bunga menegaskan bank sentral ke depan yang lebih ketat (hawkish) dengan ekspektasi inflasi 2-4% pasca kenaikan BBM.
BI Agresif Naikkan Suku Bunga, Ekonom: Indikasi Pengetatan Dimulai. (Foto: MNC Media)
BI Agresif Naikkan Suku Bunga, Ekonom: Indikasi Pengetatan Dimulai. (Foto: MNC Media)

Bank Pembangunan Asia (ADB) merevisi ke atas outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi sebesar 5,4% yang memberikan kepercayaan lebih tinggi pada pelaku pasar.

ADB juga merevisi sedikit ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023, dari 5,2% pada proyeksi sebelumnya menjadi 5%, atau turun 0,2%. Itu karea perkiraan tantangan ekonomi dunia yang berdampak ke Indonesia dan juga karena berlakunya normalisasi kebijakan ekonomi maupun moneter di sejumlah negara di dunia. 

Sementara laju inflasi tahun depan diperkirakan berada di level tinggi, yakni 5,1% atau lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya yang 3%. Hal ini yang menjadi salah satu dasar pertimbangan BI menaikkan BI Rate kali ini sebesar 50 bps.

"Seperti pada RDG BI bulan-bulan sebelumnya yang selalu mengusung semangat optimisme, maka hasil keputusan RDG BI kali ini dengan tema Sinergi Menjaga Stabilitas dan Momentum Pemulihan juga memberikan nuansa yang sama. Bahwa, stance bank sentral adalah tetap mengupayakan untuk bisa menjaga stabilitas makroekonomi (terutama nilai tukar yang stabil dan pengendalian laju inflasi pasca kenaikan harga BBM) serta menopang pemulihan ekonomi yang sedang berjalan menyusul keberhasilan pengendalian pandemi COVID-19," terang Ryan.

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement