IDXChannel - Pengamat Pasar Uang Ibrahim Assuaibi menilai keputusan Bank Indonesia (BI) dalam mengerek suku bunga secara agresif sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 4,25% menjadi langkah tepat dalam menekan laju inflasi.
Apalagi pasca kenaikan harga BBM bersubsidi, semua rata-rata harga bahan pokok melonjak sehingga mengakibatkan inflasi.
"Memang suku bunga yang dinaikkan itu 50 basis poin, artinya ini merupakan kejutan. Nggak ada angin nggak ada hujan tiba-tiba naik segitu. Sebelumnya, para ekonom menganggap bahwa BI masih mempertahankan tapi kenyataannya tidak. Pertemuan BI bulan September ini pun juga sama. Ekspektasi para analis 25 basis poin tapi kenyataannya adalah 50 basis poin," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Kamis (22/9/2022).
Kendati demikian, langkah BI tersebut mengikuti gerak bank sentral global yang menaikkan suku bunga cukup agresif.
"Kalau BI menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin itu mengikuti pergerakan yang dilakukan oleh bank sentral Amerika, karena bank sentral Amerika sendiri menaikkan suku bunga 75 basis poin, ini cukup tinggi sehingga bank Indonesia harus mengikuti langkah-langkah yang dilakukan oleh bank sentral Amerika ini," jelas Ibrahim.