Dalam keterangannya, yang mendukung kenaikan headline PMI adalah kenaikan tajam pada pekerjaan baru dan output pada bulan Oktober, yang mana keduanya mengalami ekspansi pada kisaran rekor.
Situasi dalam negeri yang terkendali, ditambah dengan pelonggaran pembatasan lebih lanjut, memungkinkan permintaan bertumbuh dan perekonomian pulih. Namun demikian, permintaan asing kembali mengalami kontraksi meski pada kisaran marginal.
Perusahaan manufaktur juga kembali menaikkan aktivitas pembelian pada bulan Oktober. Baik kuantitas maupun stok pembelian naik pada tingkat rekor. Sebaliknya, karena kenaikan permintaan dan kekurangan input, tingkat inventaris pasca produksi menurun.
Dari segi kinerja pemasok, kekurangan pasokan dan permasalahan pengiriman menyebabkan waktu pemenuhan pesanan diperpanjang lagi pada bulan Oktober. Dari segi harga, perusahaan manufaktur Indonesia mencatat kekurangan pasokan menyebabkan harga naik di periode survei
terkini.
Sementara itu, sentimen bisnis secara keseluruhan membaik pada bulan Oktober, naik ke level di atas rata-rata jangka panjang. Responden survei secara umum berharap bahwa kondisi bisnis akan terus membaik sejalan dengan gangguan Covid-19 terhadap sektor manufaktur berkurang.
(IND)