Dari hasil tersebut sejatinya sudah memenuhi persyaratan WHO yaitu minimum 50 persen. "Jadi, kalau secara efikasi, vaksin China kemanjurannya sudah terpenuhi," tambahnya.
Di Indonesia sendiri, uji klinis vaksin Sinovac China pernah oleh Universitas Padjajaran (Unpad). Hasil uji klinis tahap 3 pun sudah dipublikasi yaitu terjadi peningkatan antibodi setelah vaksinasi Sinovac sebesar 95 hingga 99 persen.
"Itu artinya, vaksin Sinovac terbukti cukup baik membentuk antibodi di dalam tubuh penerima vaksin," terang Siti Nadia.
Dia berharap kepada masyarakat Indonesia supaya tidak terlalu terpengaruh dengan pernyataan pemerintah China tersebut. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) pun pastinya akan mengkaji kembali vaksin China.
"Dua lembaga itu yang paling berwenang me-review dan memberikan rekomendasi, serta keputusan terbaik dari vaksin yang digunakan di Indonesia. Kami menunggu tindak lanjut BPOM dan ITAGI," kata Siti Nadia.