IDXChannel - Harga kedelai impor melonjak dalam beberapa waktu terakhir, dan berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, harga kedelai impor saat ini berkisar Rp 11.500 per kilogram, sedangkan kedelai lokal, di kisaran Rp10.000 - Rp 11.000 per kilogram.
Dari seruan para perajin tahu tempe tersebut, beberapa pihak menyarankan pemerintah untuk memberikan subsidi agar keluhan para perajin bisa redam dan pembeli juga sejahtera.
Menanggapi pemberian subsidi tersebut, peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Aditya Alta menilai bahwa cara itu tidak efektif lantaran banyaknya kesulitan dalam implementasi.
“Tujuan subsidi disebutkan sebagai intervensi jangka pendek untuk melindungi produsen tahu dan tempe ketika harga pasokan kedelai internasional naik. Namun implementasinya mungkin mengalami kesulitan sehingga bisa jadi tidak akan efektif,” ujar Aditya Alta dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (25/2/2022).
Aditya menerangkan, kesulitan pertama adalah terkait target penerima, ketersediaan data yang akurat, dan mekanisme pemberian.
Lanjut dikatakannya, terdapat banyak pelaku dalam rantai pasok kedelai, mulai dari petani, importir, perajin tahu dan tempe, pedagang, hingga konsumen akhir.
Sehingga, jika subsidi ditargetkan untuk perajin tahu dan tempe, hal ini berpotensi menimbulkan ketidakadilan terhadap para pelaku industri makanan dan minuman lain yang juga didominasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
"Karakteristik industri tahu-tempe yang banyak menaungi UMKM juga dapat menyulitkan mekanisme pemberian subsidi," tutur Aditya.