Cukai Rokok Naik? Ini yang Bakal Dilakukan Gudang Garam (GGRM)

IDXChannel - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mengalami penurunan margin laba kotor maupun laba bersih akibat dari kenaikan cukai dan daya beli yang melemah. Terkait hal tersebut, Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja khususnya tahun ini.
Seperti yang dikatakan oleh Direktur Gudang Garam, Heru Budiman, secara internal pihaknya tidak memiliki suatu angka yang berdiri sendiri menunjukkan idealnya profit. Sebab, menurutnya sebisa mungkin Perseroan meraih profit setinggi mungkin.
"Cuma kita sangat menyadari bahwa rokok sbg consumer goods termasuk kategori mass product, jadi kita dengan adanya persaingan yg cukup ketat kita tidak bisa terus-terus memperbaiki profitability dengan menaikkan harga kalau pesaing-pesaing kita tidak menaikkan harga," ujar Heru dalam Public Expose Live 2021, Kamis (9/9/2021).
Heru menjelaskan, untuk menaikkan harga rokok akibat dari naiknya tarif cukai dan raw material juga harus memperhatikan kondisi daya beli masyarakat, dimana jika kondisi daya beli meningkat maka kenaikan harga sudah selamanya terjadi tiap tahun.
"Kebetulan kalau kita lihat cukai naik cukup hebat di tahun 2020 sedangkan Covid melanda di tahun 2020, sehingga perbaikan-perbaikan yang selama ini telah dilakukan pemerintah itu tidak bisa dilanjutkan menjadi barang yang produktif atau peningkatan pendapatan dari petani atau UMKM terkendala dengan adanya pembatasan sosial dan dibeberapa mengalami kesulitan raw materials," kata dia.
Disebutkan pula olehnya, Perseroan telah menaikkan harga rokok Gudang Garam pada April, Mei, Juli, dan September tahun ini dan belum terlihat dari akibat kenaikan tersebut.
Selain itu, Gudang Garam untuk sementara ini tidak merencanakan adanya produk baru. Tetapi, Perseroan mengeluarkan varian baru yaitu isi 12 batang per pack dari sebelumnya hanya isi 16 batang.
"Selain itu tidak ada pengeluaran produk baru mengingat launching produk baru itu biayanya juga besar tapi kalau dalam keadaan daya beli tertekan biasanya dia efektivitasnya tidak akan banyak," tuturnya. (NDA)