Terlebih lagi kondisi perairan tropis yang dimiliki Indonesia menjadi habitat yang cocok untuk budidaya rumput laut, termasuk pengolahan industrinya. Adapun Indonesia merupakan produsen kedua terbesar rumput laut di dunia dengan nilai produksi 9,3 Juta ton tahun 2022.
"Dengan melakukan hilirisasi, nilai tambah di dalam negeri akan meningkat, sehingga pendapatan petani rumput laut akan meningkat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (28/4/2023).
Luhut pun mengingatkan agar pembudidaya terus menerapkan praktik budidaya yang ramah lingkungan. Hal itu dilakukan untuk meniaga keseimbangan alam dan juga nilai tambah yang lebih.
"Kurangi penggunaan botol-botol plastik sebagai pelampung, terapkan mekanisasi dalam hal pemanenan dan penyortiran benih, kembangkan kebun bibit rumput laut secara merata di sentra-sentra budidaya, dan gunakan teknologi sehingga mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi," pungkasnya.
(FRI)