sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Desa Devisa Tenun, Sagu, dan Kopi Gayo Jadi Motor Penggerak Ekspor Indonesia

Economics editor Dhera Arizona Pratiwi
25/09/2024 15:00 WIB
Dengan potensi produksi dan permintaan global yang terus meningkat, kain tenun, sagu, dan kopi Gayo diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekspor baru.
Desa Devisa Tenun, Sagu, dan Kopi Gayo Jadi Motor Penggerak Ekspor Indonesia. (Foto Istimewa)
Desa Devisa Tenun, Sagu, dan Kopi Gayo Jadi Motor Penggerak Ekspor Indonesia. (Foto Istimewa)

“Desa Devisa dalam program SMV Icon bertujuan untuk meningkatkan ekspor dan penetapan devisa yang berkelanjutan, diharapkan tentunya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rumah tangga pengrajin serta berperan dalam ekspor global. Program ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat kapasitas ekspor daerah melalui pengembangan produk unggulan desa-desa tersebut,” kata Ferdinan dalam keterangan resminya, Rabu (25/9/2024).

Kepala Departemen Jasa Konsultasi UKM LPEI Nilla Meidhita menyampaikan, Program Desa Devisa bertujuan untuk mendorong ekspor produk lokal, meningkatkan devisa negara, serta kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dengan pendampingan dan pelatihan yang diberikan oleh LPEI, diharapkan produk-produk UMKM dapat memenuhi standar ekspor dan bersaing di pasar global.

“LPEI memberikan serangkaian pelatihan dan pendampingan holistik sehingga LPEI tidak hanya memberikan pengetahuan yang mendalam kepada peserta, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan ekspor secara lebih terstruktur dan profesional, sekaligus mendukung pengembangan potensi komoditas desa menuju pasar internasional,” kata Nilla.

Pemerintah melalui LPEI terus mendorong Desa Devisa untuk meningkatkan ekspor Indonesia. Capaian pemerintah untuk terus mendorong Desa Devisa mulai menuai hasil yang baik. Sejak 2020 hingga Agustus 2024, akumulasi jumlah Desa Devisa LPEI mencapai 1.545 Desa Devisa yang tersebar di seluruh Indonesia dengan melibatkan 134.918 petani, nelayan, pengrajin, dan warga lainnya. Terdapat 23 komoditas ekspor unggulan Desa Devisa antara lain kopi, rumput laut, kakao, gula aren, dan kerajinan.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement