Laporan setebal 116 halaman itu mengatakan penelitian dan pengeluaran oleh produsen mobil milik asing terbesar mencerminkan subsidi de facto di pasar dalam negeri mereka, mengutip Volkswagen AG dan Toyota Motor Corp.
"Penetrasi impor yang signifikan selama tiga dekade terakhir telah sangat melemahkan industri otomotif AS," kata laporan itu.
"Ini membahayakan kepemimpinan militer AS dan kemampuannya untuk memenuhi persyaratan pertahanan Amerika," lanjut laporan itu.
Produsen milik Amerika adalah General Motors, Ford Motor Co, dan Tesla Inc, kata laporan itu. Itu tidak termasuk Chrysler yang merupakan bagian dari Stellantis NV.
Rilis ini adalah langkah berbeda yang dilakukan dalam pemerintahan Presiden Joe Biden atas beberapa keputusan era Trump. Politikus Partai Demokrat ini memilih mengambil pendekatan yang lebih luna dengan beberapa mitra dagang AS. (TYO)