Fakta pertama, KSPI dan Partai Buruh sudah mengirimkan surat resmi kepada pengelola Istora Senayan kurang lebih tiga minggu sebelum lebaran, tetapi hingga saat ini belum dijawab. Jadi tidak benar kalau buruh belum melakukan pemesanan.
Fakta Kedua, panitia sudah melakukan komunikasi melalui telepon dengan manajemen Istora Senayan. Dalam pembicaraan melalui telepon, memang diarahkan pendaftaran secara online. Karena saat itu masih menunggu JIS, buruh memang belum melakukan pembayaran DP yang diminta, yaitu 100 juta. Tetapi para prinsipnya, sudah dilakukan pemesanan.
"Fakta Ketiga, dalam komunikasi melalui telepon, saat itu Manajemen Istora menyampaikan bahwa pada tanggal 14 Mei Istora kosong dan bisa digunakan. Karena perbaikan hanya dilakukan sampai tanggal 12 Mei. Mengapa sekarang tiba-tiba berubah, perbaikannya menjadi 14 Mei? Ada apa ini?," tegas Said.
Fakta Keempat, sampai dengan hari ini belum ada jawaban atas permohonan surat permohonan dari Manajemen Istora Senayan. Karena itu, tiga hari lalu, KSPI mengirimkan surat kepada otoritas tertinggi pengelola GBK yakni Pemerintah.
Namun demikian, tegas Said Iqbal, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pengelola Istora melalui sambungan telepon sebanyak 4 kali. Oleh karena itu, Iqbal meminta agar public relation GBK segera mencabut pernyatannya karena pernyataan tersebut diduga berbohong karena bertentangan dengan fakta-fakta yang ada.