Lantas, apa alasan utama pemerintah agar saham emiten pelat merah itu menjadi 50%?
Dalam catatan Erick Thohir, Krakatau Steel tengah menghadapi tekanan keuangan. Bahkan, perusahaan akan bangkrut pada Desember 2021, bila proses negosiasi dan restrukturisasi utang emiten menemui jalan buntu alias gagal.
Setidaknya ada tiga langkah restrukturisasi yang ditempuh pemerintah untuk meneyelamatkan keuangan Krakatau Steel. Salah satunya skema adalah kepemilikan saham KRAS di Krakatau Posco menjadi 50%.
"Salah satunya negosiasi ulang, karena kan selama ini Krakatau Steel kerja sama dengan Posco, jadi Posco mayoritas kita minoritas. Kita coba untuk 50:50, belum ada jawaban dari Posco, belum ada jawaban masih tahap negosiasi," tukas Erick saar rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Posco berencana berinvestasi USD3,7 miliar. Investasi tersebut dibagi menjadi dua tahap, yakni USD700 juta untuk memproduksi turunan hot rolled coil (HRC). Sisanya, senilai USD3 miliar digunakan untuk menambah fasilitas produksi baja di industri hulu. (TYO)