Mulyanto menyebut, tekanan dan campur tangan asing terhadap pembangunan sektor ESDM, akhir-akhir ini semakin terasa.
"Belum selesai Uni Eropa dan WTO memaksa kita untuk merevisi program hilirisasi mineral, muncul rekomendasi IMF yang meminta kita membatalkan pelarangan ekspor mineral mentah," tutur Mulyanto.
Dan sekarang, lanjut Mulyanto, Indonesia tengah dipaksa untuk mempensiunkan dini PLTU secara sukarela, padahal nilai asetnya masih tinggi.
"Kalau begini caranya, PLN bisa kembali rugi. Padahal baru dua tahun ini laporan keuangan PLN untung. Termasuk juga kemungkinan munculnya harga listrik yang mahal," ungkap Mulyanto.
Mulyanto mengingatkan bahwa Indonesia harus berani bersikap secara independen tanpa dipengaruhi oleh kepentingan pihak lain.