sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

DPR Desak Pemerintah Tambah Subsidi Solar untuk Topang Aktivitas Ekonomi

Economics editor Atikah Umiyani/MPI
06/06/2023 09:14 WIB
DPR mendesak pemerintah menyesuaikan besaran subsidi BBM jenis solar untuk tahun anggaran 2023 dan 2024.
DPR Desak Pemerintah Tambah Subsidi Solar untuk Topang Aktivitas Ekonomi. (Foto: MNC Media)
DPR Desak Pemerintah Tambah Subsidi Solar untuk Topang Aktivitas Ekonomi. (Foto: MNC Media)

IDXChannelDPR mendesak pemerintah menyesuaikan besaran subsidi BBM jenis solar untuk tahun anggaran 2023 dan 2024. Tujuannya agar harga dan ketersediaan solar stabil sehingga mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, berdasarkan outlook penyerapan solar tahun 2023 yang memperkirakan konsumsi BBM jenis solar akan mengalami kenaikan dari 17 juta kiloliter menjadi 18.35 juta liter. Hal ini terjadi karena aktivitas ekonomi masyarakat mulai bergerak pasca-pandemi Covid-19 yang terjadi hingga tiga tahun. 

"Pemulihan ekonomi pasca pandemi baru mulai bergerak dan ekonomi masyarakat belum berjalan normal. Karena itu masyarakat masih membutuhkan dukungan Pemerintah berupa subsidi harga-harga kebutuhan energi," jelas Mulyanto dalam Raker Komisi VII DPR RI dengan Kementerian ESDM, Senin (5/6/2023).

Mulyanto menambahkan sebagian besar konsumsi solar ini untuk keperluan distribusi barang dan jasa transportasi. Sehingga bila harga solar stabil akan membuat harga barang lebih terjangkau karena biaya distribusinya tidak terlampau besar. 

Dia pun minta Pemerintah menjaga besaran subsidi solar agar tetap aman. Jangan sampai alokasi subsidi solar ini berkurang atau dialihkan untuk keperluan lain yang tidak penting. 

Sebelumnya diketahui Pertamina maupun Kementerian ESDM memprediksi outlook penyerapan solar di tahun 2023 sebesar 18.35 juta kiloliter. Artinya perlu ada penambahan kuota sebesar 1.35 juta kiloliter agar kebutuhan masyarakat sampai akhir tahun 2023 tercukupi. Begitu juga kuota solar untuk tahun 2024.

"Ini kan logis saja, karena mobilitas masyarakat di tahun 2024 makin meningkat seiring pemulihan menyeluruh pandemi Covid-19, karenanya kuota solar bersubsidi tahun 2024 perlu lebih tinggi atau paling tidak sama dengan tahun 2023," tutup Mulyanto. 

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement