sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

DPR: Pemerintah Jangan Paksa Rakyat Pilih Harga Mahal Atau Pasokan Langka!

Economics editor Taufan Sukma/IDX Channel
03/04/2022 22:51 WIB
Selisih harga yang sangat besar mendorong masyarakat menengah yang sebelumnya merupakan konsumen Pertamax jadi ikut mengkonsumsi Pertalite.
DPR: Pemerintah Jangan Paksa Rakyat Pilih Harga Mahal Atau Pasokan Langka! (foto: MNC Media)
DPR: Pemerintah Jangan Paksa Rakyat Pilih Harga Mahal Atau Pasokan Langka! (foto: MNC Media)

IDXChannel - Kelangkaan sejumlah komoditas kebutuhan pokok masyarakat yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir di sejumlah tempat membuat beberapa pihak mulai mempertanyakan niatan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga sekaligus memastikan pasokan di masyarakat tetap terjaga.

Terbaru, pemerintah melalui PT Pertamina (Persero) telah menaikkan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax menjadi Rp12.500 per liter guna mengimbangi kenaikan harga minyak dunia yang bahkan telah melampaui 100 dolar per barel.

Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak, mengkhawatirkan kebijakan kenaikan harga justru akan memunculkan dampak turunan (domino's effect) berupa kelangkaan BBM jenis Pertalite yang notabene telah ditetapkan sebagai BBM Penugasan, sehingga harganya disubsidi langsung oleh pemerintah.

"Selisih harga yang sangat besar antara Pertamax dan Pertalite bisa mendorong masyarakat menengah yang sebelumnya merupakan konsumen Pertamax jadi ikut mengkonsumsi Pertalite. Ketersediaan Pertalite di lapangan pun jadi tidak sebanding, akhirnya langka, ujar Amin, Sabtu (2/4/2022).

Dengan kondisi demikian, menurut legislatior dari Fraksi PKS tersebut, maka lagi-lagi masyarakat menengah ke bawah yang paling merasakan dampak dari ketiadaan pasokan Pertalite di lapangan. Hal itu lantaran masyarakat bawah tidak memiliki daya beli yang cukup untuk mengkonsumsi Pertamax seperti halnya kalangan masyarakat menengah.

"Jadi jangan sampai rakyat ini dipaksa menerima harga tinggi dengan alasan itu pilihan lebih baik daripada barangnya langka. Ini logika nggak benar, seperti yang juga sudah diterapkan di (masalah) minyak goreng. Jangan diteruskan, keluh AMin.

Masalah harga yang terjangkau dan ketersediaan pasokan yang terjamin, lanjut Amin, merupakan tugas dan tanggung jawab pemerintah yang keduanya wajib dipenuhi dan tidak boleh dipilih-pilih salah satunya saja.

"Jadi barangnya harus ada, dan harganya harus terjangkau. Titik. Itu tugas pemerintah dan wajib dipenuhi. Jangan ada lagi komentar 'tidak apa-apa mahal asalkan barangnya ada'. Itu nggak benar," tegas Amin. (TSA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement