“Nah kemudian China juga cukup besar. Pertumbuhan ekonominya akan tergerus sebesar 0,61 persen,” katanya.
Tak hanya China dan Vietnam, sejumlah negara juga terdampak kebijakan reciprocal tariff AS, terutama negara yang perdagangannya sangat bergantung pada AS.
Khusus Indonesia, pertumbuhan ekonomi berpotensi tergerus 0,05 persen. Kendati tidak begitu signifikan dibandingkan negara lainnya.
Heri menyebut, perdagangan Indonesia dengan negara di luar AS membuat posisi ekonomi masih cukup kuat.
“Dan Indonesia berapa? Nah, Indonesia ini memang hanya tergerus sebesar, hanya minus 0,05 persen, kenapa? Karena kita masih cukup banyak berdagang dengan negara-negara lain seperti India, seperti China, Uni Eropa, ASEAN sendiri, kita cukup banyak seperti itu,” ujar dia.
Sebagai informasi, sejumlah negara yang terdampak langsung atas kebijakan reciprocal tariff Donald Trump di antaranya Vietnam, China, Thailand, Malaysia, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Philipina, dan Uni Eropa (EU).
(Dhera Arizona)