Pada Indonesia Satu Ekspor produk perikanan akan dikirim ke 44 negara tujuan dan diberangkatkan dari 18 Pelabuhan Laut serta 15 Bandar Udara. Produk yang dilepas mencapai 38 jenis, mulai dari udang, tuna, hingga ikan hias.
"Ekspor ini membuktikan bahwa pandemi tidak menghalangi kita untuk terus memberikan pelayanan optimal," ujar Rina.
Ke depan, Rina memastikan jajarannya akan tetap bekerja semaksimal mungkin sekaligus memperkuat sinergitas dengan para pemangku kepentingan sektor kelautan dan perikanan. Dia berharap, melalui pelayanan optimal seperti penerbitan sertifikat HC, cara karantina ikan yang baik (CKIB) dan aksi jemput bola ke pelaku usaha, ekonomi masyarakat bisa terus bergerak dan bangkit dari situasi pandemi.
"Ekspor merupakan bagian dari upaya percepatan ekonomi nasional. Karenanya, kita akan terus bergerak dan bersinergi dengan para stakeholder untuk menjaga atau bahkan meningkatkan ekspor kita," tutupnya.
Disamping Indonesia Satu Ekspor, BKIPM juga melaksanakan Bimbingan Teknis bagi pelaku usaha jasa mikro pemula dalam rangka mendapatkan pemahaman dan mendapatkan akses perizinan OSS, NIB, KUSUKA dan NIKI yang dilaksanakan di 23 lokasi dengan jumlah peserta sebanyak 1.270 orang, Pencanangan Quality Assurance di kawasan terobosan Kelautan dan Perikanan serta penggalangan partisipasi masyarakat pelaku usaha untuk peningkatan gizi masyarakat dengan membagikan ikan. Rangkaian kegiatan tersebut masuk dalam Peluncuran Ekonomi Biru, Laut Sehat, Indonesia Sejahtera di lingkup BKIPM.