IDXChannel - Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menyebutkan screening untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) perlu diperkuat untuk mencegah penyakit baru masuk.
Hal tersebut ia sampaikan terkait capaian vaksinasi Covid-19 booster yang masih rendah di Indonesia dan juga banyak PPLN termasuk jamaah haji yang akan kembali ke Indonesia.
"Ini penting untuk melakukan pengamanan. Bukan hanya untuk Covid-19 saja, ada meningitis, atau potensi penyakit saluran nafas lainnya," kata Dicky Budiman, Rabu (13/7/2022).
Ia melihat pola deteksi pasca ibadah haji sudah semakin diperkuat pasca pelonggaran akibat pandemi Covid-19.
"Kita pastikan memang tidak ada yang positif, setelah observasi enam jam dia bisa pulang," kata Dicky Budiman.
Observasi enam jam kata Dicky amat penting bagi PPLN untuk dilakukan observasi awal saat screening.
"Ini akan berubah kalau yang bersangkutan bergejala. Kenapa enam jam? Karena durasi obat karena BA 4 dan BA 5 itu inkubasinya singkat," jelas Dicky Budiman.
Lebih lanjut apabila ada temuan positif dari salah satu rombongan ataupun embarkasi Dicky menyebutkan maka perlu ada observasi lebih lanjut.
"Akan berbeda hasilnya kalau dalam satu rombongan ada Embarkasi atau pesawat itu ada positif, maka observasi harus ditambah. Terutama mereka kelompok rawan komorbid atau bergejala," kata dia.
Bagi yang tidak bergejala, dan minim resiko kata Dicky dapat dibuktikan melalui mengikuti pelaksanaan karantina sesuai prosedur dengan memastikan ada mekanisme pemantauan.
"Ini harus dipastikan agar tidak berbahaya bagi mereka yang ada disekitar atau ditemui karena mereka baru saja pulang dari ibadah haji," tutup Dicky Budiman.
(NDA)