"Kalau perhitungannya itu, kurang lebih 15 sampai 20% dari total produksi nasional dampaknya. Artinya itu menggerus pangsa pasar 15 sampai 20%," kata Hanung dalam diskusi bersama e-commerce di kantor KemenkopUKM, Kamis (16/3/2023).
Tak hanya itu, sambungnya, pakaian bekas impor juga menimbulkan masalah lingkungan. Saat ini Indonesia menghasilkan 62.633 ton sampah tekstil per tahun. "Apalagi kalau ditambah impor ini, jadi problem lingkungan nanti tentunya," imbuhnya.
(DES)