Biaya alat produksi turun lebih lambat (-3,3 persen vs -3,4 persen di bulan November) dan penurunan yang lebih rendah di sektor pertambangan dan penggalian (-7,0 persen vs -7,3 persen) serta bahan mentah (-2,8 persen vs -3,2 persen), sedangkan harga pengolahan turun sedikit lebih cepat (-3,2 persen vs -3,1 persen).
Sementara itu, harga barang-barang konsumsi juga menyusut dengan kecepatan yang sama (-1,2 persen), dengan penurunan harga barang-barang tahan lama yang digunakan sehari-hari (-0,1 persen vs 0,2 persen), barang-barang konsumsi (-2,2 persen vs -2,2 persen), dan makanan (- 1,4 persen vs -1,7 persen).
Sedangkan indeks harga produksi pakaian naik 0,1 persen, sama seperti bulan November. Secara bulanan, indeks harga produsen turun 0,3 persen dan merupakan laju yang sama seperti bulan November. Sepanjang tahun lalu, indeks harga pabrik di China juga turun sebesar 3 persen, membalikkan kenaikan 4,1 persen pada tahun 2022.
Ekspor
Ekspor dari China tumbuh 2,3 persen secara tahunan (yoy) menjadi USD303,6 miliar pada bulan Desember 2023, menyusul kenaikan 0,5 persen pada bulan sebelumnya dan mengalahkan perkiraan pasar yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 1,7 persen.
Peningkatan ekspor ini merupakan yang kedua berturut-turut, menandakan bahwa perdagangan global mulai pulih. Di antara mitra dagang utama, ekspor mengalami penurunan ke Jepang (-7,3 persen), Korea Selatan (-3,1 persen), Australia (-12,4 persen), Taiwan (-3 persen), AS (-6,9 persen), Uni Eropa (-1,9 persen), dan negara-negara ASEAN (-6,1 persen).