sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Gara-Gara Ini, Lima Provinsi Masuk Dalam Pantauan Khusus Presiden Jokowi

Economics editor Michelle Natalia
18/08/2022 14:42 WIB
saat ini sudah ada lima provinsi yang masuk dalam pantauan pemerintah pusat lantaran tingkat inflasinya sudah terlalu tinggi.
Gara-Gara Ini, Lima Provinsi Masuk Dalam Pantauan Khusus Presiden Jokowi (foto: MNC Media)
Gara-Gara Ini, Lima Provinsi Masuk Dalam Pantauan Khusus Presiden Jokowi (foto: MNC Media)

IDXChannel - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyatakan bahwa ancaman kenaikan inflasi tengah mengancam perekonomian seluruh negara di dunia. Tak terkecuali juga di Indonesia.

Karena itu pria yang akrab disapa Jokowi ini meminta seluruh pihak untuk dapat bersama-sama mewaspadai dan mengantisipasi pergerakan inflasi, baik di level nasional maupun daerah. Terkait hal itu, Jokowi meminta peran aktif para kepala daerah, mulai dari gubernur hingga walikota dan bupati untuk memahami betul kondisi inflasi di wilayah masing-masing.

Menurut Jokowi, saat ini sudah ada lima provinsi yang masuk dalam pantauan pemerintah pusat lantaran tingkat inflasinya sudah terlalu tinggi. Lima provinsi tersebut dikatakan Jokowi posisi inflasinya sudah melewati ambang batas aman di level lima persen, sehingga perlu segera diwaspadai dan dicarikan solusinya.

"Ini lima provinsi yang inflasinya di atas lima persen. Provinsi Jambi harus hati-hati karena (inflasinya) sudah berada di angka 8.55 persen. Lalu Sumatera Barat di angka 8,01 persen. Bangka Belitung 7,77 persen. Riau angkanya 7,04 persen dan Aceh di angka 6,97 persen," ungkap Jokowi.

Karena itu, Jokowi meminta secara khusus agar para bupati, walikota, dan gubernur betul-betul mau bekerja sama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP). Lewat kerjasama tersebut, seluruh jajaran kepala daerah itu diminta untuk aktif mengecek secara berkala terkait barang-barang apa saja yang harganya naik signifikan, sehingga dapat memicu kenaikan inflasi.

Halaman : 1 2
Berita Rekomendasi

Berita Terkait
Advertisement
Advertisement