sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Hadapi Ancaman Krisis Global, RI Dorong Kerja Sama Bilateral hingga Multilateral

Economics editor Kunthi Fahmar Sandy
17/10/2022 07:16 WIB
Menkeu menyampaikan bahwa ASEAN harus terus melindungi perekonomian dari dampak negatif dinamika global.
Hadapi Ancaman Krisis Global, RI Dorong Kerja Sama Bilateral hingga Multilateral (FOTO:MNC Media)
Hadapi Ancaman Krisis Global, RI Dorong Kerja Sama Bilateral hingga Multilateral (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Setelah rampung memimpin pertemuan FMCBG G20 terakhir pada 12-13 Oktober lalu, Menteri Keuangan dan jajaran lanjut melakukan sejumlah kegiatan pada hari kelima rangkaian pertemuan tahunan IMF – World Bank.

Acara tersebut yaitu IMF Committee Breakfast Meeting, pertemuan dengan Moody’s Anne Van Praagh dan Marie Diron, 2022 Institute of International Finance (IIF) Annual Membership Meeting (AMM), pertemuan dengan World Bank Regional Vice President for East Asia and Pacific Manuela V. Ferro dan Vice President for Human Development Mamta Murthi, pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Selandia Baru Grant Robertson, pertemuan dengan Gubernur Japan Bank for International Cooperation Nobuyitsu Hayashi, pertemuan dengan Presiden Bank Pembangunan Islam (IsDB) Muhammad Sulaiman Al Jasser, pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Luksemburg Laurent Backes, serta memberikan pidato penutup pada IMF Annual Roundtable of ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors (AFMGM).

        

Dalam agenda IMFC Breakfast, MD IMF Kristalina Georgieva dan Presiden WB David Malpass menyampaikan dunia sedang menghadapi risiko fragmentasi tahun ini dan tahun yang akan datang akibat krisis pangan, krisis energi, dan juga inflasi yang terus meningkat. 

Peran menteri keuangan dan gubernur bank sentral di seluruh dunia menjadi begitu vital dalam mengambil langkah-langkah serta mendesain kebijakan-kebijakan fiskal dan moneter yang mampu meredam dampak risiko fragmentasi ini. 

“Saat ini, kami percaya bahwa setidaknya ada empat prioritas yang harus menjadi fokus negara-negara saat ini. Pertama, memerangi tekanan inflasi sebagai akar penyebab ketidakstabilan ekonomi saat ini, memberikan bantuan fiskal yang tepat sasaran khususnya bagi kelompok rentan, terus membangun kesinambungan pertumbuhan jangka panjang yang lebih kuat melalui reformasi struktural yang komprehensif, serta penguatan semangat multilateralisme, kerja sama, dan solidaritas,” jelas Menkeu Sri Mulyani Indrawat waktu setempat.

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement