sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Hambat Investasi, Gubernur Sumut Minta Harga Gas Industri Dievaluasi

Economics editor Wahyudi Aulia Siregar
28/10/2022 05:30 WIB
Edy Rahmayadi meminta para pemangku kepentingan sektor migas mengevaluasi harga gas bumi untuk industri di Sumut.
Hambat Investasi, Gubernur Sumut Minta Harga Gas Industri Dievaluasi. (Foto: MNC Media)
Hambat Investasi, Gubernur Sumut Minta Harga Gas Industri Dievaluasi. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi, meminta para pemangku kepentingan sektor migas mengevaluasi harga gas bumi untuk industri di Sumut. Itu karena dia mendapat protes dari para investor di KEK Sei Manke, Kabupaten Simalungun.

Edy menjelaskan harga gas bumi diperuntukkan bagi pengguna yang bergerak di bidang industri tertentu seperti pupuk, petrokima, oleochemical, baja, keramik, kaca dan sarung tangan karet. Namun, kebijakan tersebut masih menjadi faktor penghambat masuknya investasi ke wilayah Sumut.

Untuk itu, dia mendorong evaluasi perlu segera dilakukan agar ada percepatan pertumbuhan sektor industri yang berdampak langsung pada perekonomian Sumut. 

“(Investor di) KEK Sei Mangke itu setiap kumpul protes. Persoalannya di energi (harga gas bumi). Persoalan yang menjadikan cost yang tak kena (terlalu tinggi) di Sumatera Utara,” kata Edy Rahmayadi pada gelaran 2nd Northen Sumatera Forum (NSF) yang dilaksanakan di Hotel Adimulia Medan, Kamis (27/10/2022). 

NSF merupakan sebuah ajang pertemuan tahunan Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan pemangku kepentingan Wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).

Hadir dalam kesempatan itu Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus, para Bupati/Walikota se-Sumbagut dan jajaran Pimpinan CEO/GM Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) wilayah Sumbagut.

Lebih lanjut, mantan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu berharap adanya sebuah solusi untuk mengatasi hambatan investasi tersebut di Sumut. 

“Saya mengapresiasi kegiatan ini. Saya mau ini jadi bahan bahasan kita. Kita bagi tugas. Beritahu saya apa yang harus saya lakukan,” ujarnya.

Menurut Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut Rikky Rahmat Firdaus, kegiatan ini bertujuan menjalin sinergi dan koordinasi, demi mewujudkan target produksi satu juta barel minyak mentah per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari. 

“Kegiatan tahunan ini akan mempertemukan pimpinan daerah dan para pimpinan KKKS wilayah Sumbagut, untuk saling  bersilaturahmi dan berinteraksi mengenai kegiatan Migas,” kata Rikky

Sementara itu, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan pengembangan suatu wilayah minyak dan gas bumi tidak akan berhasil tanpa ada dukungan Pemerintah Daerah maupun rakyat. Menurutnya, bila rakyat tidak diberdayakan melalui pemangku kepentingan Pemerintah Daerah dan Pusat, investasi migas akan sulit untuk masuk.

“Kami mengalami beberapa isu. Jadi yang sulitnya izin-izin di daerah. Ketika di pusat sudah dipermudah, ternyata di daerah masih banyak,” katanya. 

Fatar yani berharap, Pemerintah Daerah dapat turut membantu untuk mempermudah iklim investasi migas di wilayahnya masing-masing. “Ini perlu bantuan dari pemerintah daerah,” katanya. 

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement