IDXChannel - Raksasa energi Arab Saudi Aramco melaporkan penurunan laba bersih sebanyak 38% pada kuartal II-2023. Penurunan disebabkan harga minyak yang lebih lemah dan margin penyulingan dan bahan kimia yang lebih tipis.
Dilansir dari Reuters pada Senin (7/8/2023). Laba bersih Aramco turun menjadi USD30,07 miliar atau sekitar Rp450 Triliun untuk kuartal hingga 30 Juni. Namun, angka tersebut lebih tinggi dari estimasi dari 15 analis sebesar USD29,8 miliar.
Perusahaan mengumumkan dividen sebanyak USD19,51 miliar untuk kuartal kedua, hampir setara dengan jumlah dividen di triwulan pertama.
Harga minyak naik baru-baru ini setelah Arab Saudi dan Rusia memperpanjang pemotongan pasokan. Saham Aramco telah naik sekitar 10,7% tahun ini.
Sebagian besar perusahaan minyak melaporkan pendapatan yang kuat tahun lalu setelah invasi Rusia di Ukraina. Sanksi Barat terhadap Moskow menyebabkan lonjakan harga minyak dan gas alam.
Tahun ini, Brent turun dari USD113 per barel setahun lalu di tengah perlambatan ekonomi dan pasokan yang cukup. Meski demikian, minyak berjangka sekarang berada di level tertinggi sejak pertengahan April setelah Arab Saudi dan Rusia berjanji untuk mempertahankan pemotongan pasokan selama satu bulan lagi.