IDXChannel - Badan Energi Internasional (IEA) memprediksi pertumbuhan permintaan minyak dunia di 2024 akan lebih lambat dari perkiraan sebelumnya di tengah kondisi ekonomi makro yang lesu.
Dilansir dari Reuters pada Jumat (11/8/2023), perlambatan pertumbuhan permintaan juga disebabkan pemulihan pasca-pandemi yang lemah dan peningkatan penggunaan kendaraan listrik.
Menurut IEA, permintaan diperkirakan akan melambat menjadi 1 juta barel per hari (bpd) pada 2024. Sebelumnya, lembaga yang berbasis di Paris itu optimististis angkanya bisa mencapai 1,15 juta bpd.
"Prospek ekonomi global tetap menantang karena suku bunga yang melonjak dan kredit bank yang lebih ketat," kata IEA.
"Industri juga harus menghadapi aktivitas manufaktur dan perdagangan yang lesu," lanjut lembaga itu.
Pasokan yang lebih ketat mendukung reli harga minyak akhir-akhir ini. Minyak mentah Brent diperdagangkan di atas USD88 per barel pada Kamis, tertinggi sejak Januari.
IEA memperingatkan stok minyak global dapat turun tajam di sisa 2023. Ini berpotensi mendorong harga lebih tinggi.