Meski demikian, ujar Susiwijono, sektor keuangan dalam negeri masih relatif terjaga yang diperlihatkan dari posisi cadangan devisa yang masih aman.
Sekadar informasi, data Bank Indonesia menyebutkan pada Juni 2025 lalu cadangan devisa berada pada posisi USD152,6 miliar, sedikit meningkat dibanding sebelumnya USD152,5 miliar. Angka ini menunjukkan posisi penyangga eksternal yang cukup kuat di tengah situasi global yang bergejolak.
“Positifnya justru dengan kondisi global yang ketidakpastiannya masih tinggi, ini menjadi kesempatan buat pelaku usaha di dalam negeri untuk menyerap investasi dari China. Namun, kita harus waspada juga karena mereka yang masuk ke sini dipastikan akan menjalankan usahanya lebih efisien agar bisa kompetitif,” kata Susiwojono.
(NIA DEVIYANA)