"Ini bisa dipertimbangkan sebagai transisi, syukur syukur ada kecerdasan seperti China, China itu mengapa berani dengan industri otomotif dan elektronik, karena punya UU yang memaksa industri asing dipaksakan Transfer teknologi, manajerial, bahkan modal," kata Didin.
Contohnya, dari sisi elektronik beberapa brand Hp asal China kini sudah banyak dan mampu bersaing dengan brand Jepang di pasar Indonesia. Dari dunia otomotif, mobil Wuling dan DFSK mulai menjadi kompetitor di pasar Indonesia.
Belum lagi Korea dengan brand Hyundai-nya juga turut meramaikan pasar Indonesia. Jepang sebagai raja otomotif di Indonesia pun kini kebanjiran kompetitor dari dua negara tersebut yang masif melakukan ekspansi di Indonesia.
Bahkan brand Lokal ESEMKA, untuk pengadaan mobil listriknya saat ini masih dengan metode produksi CBU atau di kirim langsung dalam bentuk utuh mobil listrik dari China.
"Kekuatan (ketegasan) itu sekarang kita lemah sekali, sebut saja yang terbaru misalnya industri otomotif listrik, kita paling besar pertambangan nikel, tetapi belum apa-apa China sudah cepat masuk di Morowali," kata Didin.