sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Industri Global Perlahan Beralih Gunakan Energi Hijau, Bahlil: Sudah Mulai Insaf Bertahap

Economics editor Atikah Umiyani
26/09/2024 15:01 WIB
Kementerian ESDM tengah berusaha meningkatkan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam industri pemurnian mineral (smelter).
Industri Global Perlahan Beralih Gunakan Energi Hijau, Bahlil: Sudah Mulai Insaf Bertahap. (Foto MNC Media)
Industri Global Perlahan Beralih Gunakan Energi Hijau, Bahlil: Sudah Mulai Insaf Bertahap. (Foto MNC Media)

"Di Weda Bay itu membangun industri hilirisasi dari bahan baku nikel. Sekarang dia sudah punya lebih kurang lebih sekitar 8-10 gigawatt, artinya 8-10 ribu megawatt," kata dia.

Bahlil mengaku sudah berdiskusi dengan pemilik smelter Weda Bay. Mulai 2025 mendatang, pengolahan nikel di sana akan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di lahan bekas tambang, dengan target lima tahun selanjutnya pemanfaatan EBT sudah di atas 50 persen.

"Puncaknya nanti di tahun 2030 minimal 60-70 persen mereka sudah bisa melakukan konversi memakai energi baru terbarukan," ujarnya.

Selanjutnya, Bahlil mengatakan, smelter-smelter yang produk turunannya hanya sampai dengan Nickel Iron Pig (NPI) akan diberikan persyaratan sudah harus memakai EBT, atau setidaknya menggunakan energi berbasis gas bumi, meski memiliki investasi yang lebih mahal.

"Tetapi, mahalnya capex untuk melakukan investasi terhadap power plant yang berorientasi pada EBT itu ditutupi dengan harga produk yang memang harganya lebih mahal ketimbang produk yang dihasilkan dari energi batu bara atau fosil. Jadi kalau dihitung secara ekonomi, itu no issue," kata Bahlil.

(Dhera Arizona)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement